Mungkin ada pandangan bahwa Linux adalah sistem operasi yang rumit karena memerlukan penggunaan baris perintah yang kompleks. Namun, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya akurat jika dibandingkan dengan Windows. Apabila Anda memahami dasar-dasar perintah Linux, Anda bisa mengelola layanan VPS Indonesia dengan mudah dan efektif.
Dalam pengoperasiannya, Terminal antarmuka digunakan untuk memasukkan perintah berbasis teks ke dalam sistem operasi Linux. Seringkali, istilah lain yang digunakan untuk menggambarkan terminal adalah "Shell." Jika Anda sudah familiar dengan sistem operasi Windows, Anda bisa membandingkan Terminal pada Linux dengan CMD (Command Prompt).
Meskipun awalnya terasa lebih menantang, Linux memberikan fleksibilitas dan kontrol yang tinggi atas sistem Anda. Perbandingan dengan Windows dapat menunjukkan bahwa Linux memerlukan pemahaman lebih dalam, tetapi hal ini juga membuka peluang untuk pembelajaran yang mendalam dan keterampilan yang berharga.
Lalu, bagaimana cara menjalankan perintah Linux di Terminal? Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, kenali terlebih dulu apa saja fitur -fitunya.
Linux memiliki beberapa fitur penting yang perlu diketahui sebelum Anda gunakan. Fitur-fitur tersebut di antaranya:
Hostname adalah nama unik untuk komputer atau sistem yang sedang digunakan. Biasanya, saat Anda menginstal sistem operasi, Anda diberikan kesempatan untuk mengatur hostname. Pilihan untuk hostname sangat fleksibel, tetapi pilihan yang paling umum adalah menggunakan nama sistem operasi itu sendiri, seperti "ubuntu" atau "debian," sebagai hostname.
Meskipun nama-nama lain dapat digunakan sesuai preferensi, pengguna seringkali memilih hostname yang mencerminkan distribusi Linux yang mereka gunakan. Jadi, hostname adalah cara untuk memberikan identitas yang unik kepada komputer Anda dalam lingkungan Linux, dan ini dapat disesuaikan sesuai dengan preferensi pengguna.
Mirip dengan sistem operasi lain, Linux terstruktur dalam beberapa direktori. Saat Anda membuka Terminal, simbol ~ biasanya menandakan direktori Home. Setiap pengguna dalam sistem memiliki struktur direktori pribadi mereka sendiri, dan direktori Home yang Anda lihat adalah milik pengguna yang digunakan untuk login.
Direktori Home adalah tempat yang dimiliki oleh setiap pengguna. Ketika Anda membuat pengguna baru, direktori Home akan otomatis terbentuk. Anda juga dapat mengaksesnya melalui jalur /home/(nama pengguna), sebagai contoh, jika pengguna adalah "mark," maka jalurnya adalah /home/mark.
Di dalam lingkungan Linux, terdapat perbedaan antara pengguna normal dan pengguna root. Root adalah pengguna administrator yang memiliki hak akses tertinggi dalam sistem operasi, memungkinkan mereka untuk mengonfigurasi sistem dengan bebas. Namun, di sistem operasi Ubuntu, pengguna root memiliki batasan standar, sehingga biasanya Anda hanya dapat masuk menggunakan pengguna biasa.
Pengguna biasa ditandai dengan simbol '$'. Jadi, ketika Anda baru membuka Terminal, Anda akan melihat simbol '~$' di sebelah nama pengguna dan hostname Anda. Ini menunjukkan bahwa Anda masuk sebagai pengguna biasa dan berada di direktori home Anda. Pengguna root, di sisi lain, ditandai dengan simbol '#'. Jika Anda perlu melakukan konfigurasi tingkat sistem sebagai root, Anda dapat memulai perintah dengan "sudo."
Untuk membuka Terminal di sistem operasi Ubuntu, Anda dapat menggunakan beberapa cara. Pertama, Anda bisa klik pada opsi "Activities" yang terletak di sudut kiri atas layar. Setelah itu, ketikkan kata kunci 'terminal' atau 'shell' di kotak pencarian. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan pintasan keyboard dengan menekan CTRL + Alt + T untuk mengaksesnya.
Setelah Terminal atau shell terbuka, tampilannya akan serupa dengan yang ditampilkan di sini. Dalam contoh ini, kita menggunakan Ubuntu sebagai ilustrasi. Jika Anda menggunakan distribusi Linux berbasis lainnya, tampilan Terminal mungkin sedikit berbeda, tetapi komponen utamanya akan serupa.
Dalam satu sistem operasi, Anda bisa memiliki beberapa pengguna. Jika Anda masuk dengan akun pengguna yang berbeda, maka nama pengguna di Terminal akan berubah. Anda dapat memeriksa pengguna yang sedang aktif dengan perintah 'whoami'. Hostname yang Anda gunakan bisa berupa apa saja, tapi yang paling umum adalah menggunakan nama sistem operasi tersebut seperti “ubuntu”, “debian” dan lain-lain.
Dalam pengelolaan situs web atau server, tidak ada salahnya mencoba mempelajari cara menjalankan Terminal Linux. Hal ini dapat membantu Anda memahami lebih dalam tentang sistem operasi ini dan meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan website dan server, seperti VPS Indonesia yang tersedia pada layanan DomaiNesia. Dengan begitu, Anda bisa mengelolanya secara efektif tanpa khawatir akan keamanan aksesnya website di dalamnya.
Photo by unplash |
Mengenal Apa Itu Terminal Linux
Meskipun awalnya terasa lebih menantang, Linux memberikan fleksibilitas dan kontrol yang tinggi atas sistem Anda. Perbandingan dengan Windows dapat menunjukkan bahwa Linux memerlukan pemahaman lebih dalam, tetapi hal ini juga membuka peluang untuk pembelajaran yang mendalam dan keterampilan yang berharga.
Lalu, bagaimana cara menjalankan perintah Linux di Terminal? Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, kenali terlebih dulu apa saja fitur -fitunya.
Fitur-fitur pada Terminal Linux
1. Tampilan Hostname
Meskipun nama-nama lain dapat digunakan sesuai preferensi, pengguna seringkali memilih hostname yang mencerminkan distribusi Linux yang mereka gunakan. Jadi, hostname adalah cara untuk memberikan identitas yang unik kepada komputer Anda dalam lingkungan Linux, dan ini dapat disesuaikan sesuai dengan preferensi pengguna.
2. Home dan Struktur Direktori
Direktori Home adalah tempat yang dimiliki oleh setiap pengguna. Ketika Anda membuat pengguna baru, direktori Home akan otomatis terbentuk. Anda juga dapat mengaksesnya melalui jalur /home/(nama pengguna), sebagai contoh, jika pengguna adalah "mark," maka jalurnya adalah /home/mark.
3. Root dan User Normal
Pengguna biasa ditandai dengan simbol '$'. Jadi, ketika Anda baru membuka Terminal, Anda akan melihat simbol '~$' di sebelah nama pengguna dan hostname Anda. Ini menunjukkan bahwa Anda masuk sebagai pengguna biasa dan berada di direktori home Anda. Pengguna root, di sisi lain, ditandai dengan simbol '#'. Jika Anda perlu melakukan konfigurasi tingkat sistem sebagai root, Anda dapat memulai perintah dengan "sudo."
Cara Menjalankan Perintah pada Terminal Linux
Setelah Terminal atau shell terbuka, tampilannya akan serupa dengan yang ditampilkan di sini. Dalam contoh ini, kita menggunakan Ubuntu sebagai ilustrasi. Jika Anda menggunakan distribusi Linux berbasis lainnya, tampilan Terminal mungkin sedikit berbeda, tetapi komponen utamanya akan serupa.
Dalam satu sistem operasi, Anda bisa memiliki beberapa pengguna. Jika Anda masuk dengan akun pengguna yang berbeda, maka nama pengguna di Terminal akan berubah. Anda dapat memeriksa pengguna yang sedang aktif dengan perintah 'whoami'. Hostname yang Anda gunakan bisa berupa apa saja, tapi yang paling umum adalah menggunakan nama sistem operasi tersebut seperti “ubuntu”, “debian” dan lain-lain.